Desa Salobukkang, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dikenal dengan potensi peternakannya. Keberadaan peternakan di desa ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi masyarakat. Mulai dari peternakan skala kecil rumahan hingga peternakan yang lebih besar, semuanya berperan dalam mata pencaharian warga dan menyediakan sumber pangan hewani bagi daerah sekitar. Pada tahun 2025, khususnya melalui kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Masagenae dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 114 Universitas Hasanuddin (Unhas), Desa Salobukkang semakin menguatkan ketahanan pangannya. Kolaborasi ini berfokus pada peningkatan produktivitas peternakan serta pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif. KKN 114 Unhas membawa sejumlah program inovatif untuk mendukung BUMDes Masagenae. Program-program tersebut antara lain meliputi penyuluhan tentang teknik beternak modern, manajemen pakan ternak, pengendalian penyakit ternak, dan strategi pemasaran produk ternak. Pendampingan dari mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan ilmu dan keterampilan baru bagi peternak lokal, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil ternak. Selain itu, kolaborasi ini juga mengupayakan diversifikasi produk peternakan. Tidak hanya berfokus pada penjualan Telur hasil ternak, BUMDes Masagenae bersama mahasiswa KKN juga mengembangkan produk olahan berbasis ternak seperti susu olahan, telur asin, dan produk lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk peternakan serta memperluas pangsa pasar. Dengan adanya sinergi antara BUMDes Masagenae dan KKN 114 Unhas, diharapkan ekonomi desa Salobukkang dapat terus bertumbuh dan berkembang. Ketahanan pangan desa juga semakin terjamin melalui peningkatan produktivitas peternakan dan inovasi dalam pengolahan produk ternak. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi desa. Penulis: Administrator